ID

Adik Kakak viral video , Video Adik Kakak Viral Baju Biru Full 7 Menit Link

kakak adik viral , video adik kakak viral , adik kakak viral tiktok , Video Adik Kakak Viral 17 Menit , Adik Kakak Viral 16 Menit , Video Adik Kakak Viral Tiktok Baju Biru Full 7 Menit Link

Kesedihan melanda dua orang anak bersaudara asal Cianjur. Salah satu anak menyatakan bahwa ibunya diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Dubai.

Video yang memperlihatkan anak tersebut mengungkapkan bahwa ibunya hilang kontak dan diduga menjadi pekerja seks komersial (PSK) di Dubai, viral di media sosial. Menurutnya, sang ibu telah menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) sejak tahun 2022.

Dalam video tersebut, warga Kecamatan Sukabumi ini meminta bantuan langsung kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus, dan Kapolres Cianjur AKBP Azhari Kurniawan.

Adik Kakak viral Tiktok , Video Adik Kakak Viral 17 Menit , Adik Kakak Viral 16 Menit
Adik Kakak viral Tiktok , Video Adik Kakak Viral 17 Menit , Adik Kakak Viral 16 Menit

“Ibu kami berangkat ke Dubai tahun 2022 yang diberangkatkan oleh sponsor bernama H Rahmat. Oleh karena itu, Bapak Kapolri, Bapak Kapolda Jawa Barat, Bapak Kapolres Cianjur, kami sudah membuat laporan ke Polres Cianjur melalui LBH Keadilan,” ujar anak perempuan tersebut.

Ia sedih mendengar kabar bahwa ibunya diperlakukan tidak baik di perantauan, sehingga ia meminta bantuan kepada Kapolri agar ibunya bisa dipulangkan.

“Terakhir kali Ibu kami berkomunikasi dengan kami, beliau menyatakan bahwa ia disekap oleh kelompok perdagangan orang dan dijadikan pelayan seks. Kami tidak bisa menghubungi dan berkomunikasi dengannya lagi. Ibu kami meminta bantuan untuk dipulangkan. Bapak Kapolres Cianjur, mohon sponsor H Rahmat ditangkap,” ucap anak itu.

Adik Kakak viral Tiktok , Video Adik Kakak Viral 17 Menit , Adik Kakak Viral 16 Menit
Adik Kakak viral Tiktok , Video Adik Kakak Viral 17 Menit , Adik Kakak Viral 16 Menit

“Kami sudah berbicara dengan keluarga yang meminta bantuan dari Asosiasi. Informasinya adalah bahwa korban diduga disekap di sana, namun kami belum bisa memastikan apakah pemberangkatannya legal atau ilegal. Sepertinya dari aturan yang ada, pemberangkatannya ilegal. Kami akan cek ke lapangan dan berkomunikasi dengan keluarga untuk memastikan apakah ada hilang kontak atau tidak. Kami dari Asosiasi akan membantu kepulangan korban,” ungkap Najib.

Related Articles

Back to top button